Wednesday, October 31, 2012

Sop Daging Sapi

Wow akhirnya saya nge-post resep masakan, for the 1st time!! Haha
Cerita pas Idul Adha kemarin saya dapet jatah daging sapi dari LPK hehe, ya mayan lah buat mahasiswa yang nggak pulang :] Karena saya nggak bakat bikin masakan yang aneh-aneh, jadi saya masak sop daging biasa aja. Sop daging ini mirip-mirip sama yang biasa Ibue a.k.a Ibu saya bikin di rumah. Sebenernya bumbunya sama persis kayak bikin sop biasa, cuma bedanya ditambahin daging. Berikut resep sederhananya.

Bahan:
  • Daging sapi (tulangnya juga gapapa, malah lebih enak buat kaldunya)
  • Kol
  • Wortel
  • Tomat
  • Daun bawang
Bumbu:
  • Bawang putih
  • Merica
  • Kemiri (optional)
  • Garam
Cara membuat:
  1. Rebus daging/tulang sapi yang sudah dipotong-potong sampai kira-kira 30menit supaya daging menjadi empuk.
  2. Selagi menunggu rebusan daging, siapkan bahan-bahan seperti kol, wortel, daun bawang, dan tomat. 
  3. Haluskan bawang putih, merica, dan garam.
  4. Setelah rebusan daging matang, masukkan wortel dan bumbu yang telah dihaluskan. Perhatikan bahwa wortel memerlukan waktu yang agak lama untuk matang. Bisa juga ditambahkan air matang jika kaldu masih kurang.
  5. Masukkan kol dan daun bawang. Tomat dimasukkan di paling akhir setelah semua bahan sudah matang.
Well DONE! Simple kan? Ini resep gampang banget kok, cocok buat mahasiswa yang nggak mau rempong. Selamat mencoba :]

_________________________________________________________________________
“Cooking is at once child's play and adult joy. And cooking done with care is an act of love.” 
― Craig Claiborne

“...no one is born a great cook, one learns by doing.” 
― Julia ChildMy Life in France


Read More

Tuesday, October 30, 2012

Monday, October 29, 2012

KEEP CALM


Selamat pagi, good morning, goede morgen, sugeng enjing...  
Jam setengah 2 siang nanti saya ada ujian MPTP a.k.a. Metode Penelitiian dan Telaah Pustaka yang konon katanya mirip mata kuliah Bahasa Indonesia Lanjut dan saya bingung mau belajar apa, yasudah mending nge-post di sini aja hehe.

Kita semua pasti udah familiar banget ngeliat tulisan “KEEP CALM AND blablabla..” Nah, penasaran nggak sih dari mana asal mula kalimat begituan? Okay keep reading fellas...



Kalimat ini bermula dari sebuah poster yang dibuat oleh UK Ministry of Information, kalo di Indonesia namanya KOMINFO, pada masa World War II atau Perang Dunia II. Saat itu Raja George VI berusaha memberi dukungan moral kepada masyarakat melalui poster tersebut. Poster “Keep Calm and Carry On” ini merupakan poster ketiga setelah poster “Your Courage,  Your Cheerfulness, Your Resolution Will Bring Us Victory” dan “Freedom is in Peril”.   Poster-poster tersebut kemudian disebarluaskan ke masyarakat Inggris.

Setelah masa perang berakhir, kabarnya poster-poster itu dikumpulkan kemudian dihancurkan. Namun saat itu banyak yang mengatakan bahwa ada dua poster asli yang masih belum dihancurkan dan keberadaannya tidak diketahui. 

Benar saja, Stuart dan Mary Manley, pemilik sebuah toko buku Barter Books di Northumberland, menemukan salah satu poster “Keep Calm and Carry On” yang asli. Mereka menemukannya ketika mereka merapikan sekumpulan buku-buku tua. Kemudian mereka memasangnya pada suatu frame dan memajangnya di dekat toko buku mereka. Tidak disangka-sangka para pengunjung toko mereka sangat tertarik dengan poster itu, bahkan banyak yang ingin membelinya. Oleh karena itu, Stuart dan Mary Manley mencetak dan menjual kopian poster tersebut.  Dari situlah orang-orang mulai menyukai dan membicarakan poster fenomenal itu dan akhirnya menjadi sangat populer seperti sekarang. 

Orang-orang mulai membuat parodi dari kalimat poster itu. Misalnya, “Keep Calm and Do The Thesis”, “Keep Calm and Listen to The Beatles”, bahkan ada “Keep Clam and @justinbieber Will Follows You” hahahah. Logo crown yang berada di sisi atas poster juga bisa diganti-ganti sesuai dengan keinginan. Ada suatu website yang menyediakan fasilitas membuat modifikasi dari poster “Keep Calm” ini. Silahkan buka disini Selamat mencoba ☺

Source: http://keepcalm-o-matic.co.uk/ 

Read More

Saturday, October 27, 2012

Priyatin

Teringat kata-kata Bapak saya dari jaman SD sampe sekarang: "Dadi menungsa iku kudu priyatin..." 

Kalimat tersebut sudah saya hafal di luar kepala, bahkan dulu saya dan kakak saya kadang suka agak kesel kalo Bapake udah mulai nyrempet-nyrempet kalimat itu hehe. Tapi saya baru sadar kalimat itu memang benar. Ada rasa penyesalan karena menganggap sepele kalimat tersebut. Aduh Bapake, maafkan aku..nyuwun pangapunten..


Terjemahan dari kalimat tersebut kurang lebih adalah jadi manusia itu harus priyatin. Priyatin itu apa ya artinya?Hmmm intinya kita nggak usah neko-neko...apa adanya aja... Sebagai contoh, Bapake a.k.a Bapak saya bukan dari keluarga yang serba berkecukupan. Beliau sangat menjunjung tinggi prinsip ke-priyatin-an. Beliau pernah bercerita bahwa suatu saat beliau hanya makan nasi dengan bawang merah diiris-iris dicampur dengan kecap karena Mbah kakung dan putri tidak mampu beli lauk. Dan beliau tidak merasa sedih atau pun mengeluh, karena beliau tau Mbah kakung&putri memang sedang tidak ada uang. Jadi intinya, Bapake tidak pernah menuntut sesuatu yang di luar kemampuan Mbah kakung&putri.


Namun, yang namanya anak, hobinya ngeles, selalu ada aja excuse. Pernah saya ngomong, "Loh Pak, jaman  sekarang sama jaman dulu kan beda...berarti gausah priyatin gitu juga gapapa dong." Dan sekarang saya sangat menyesal karena pernah ngomong kayak gitu ke Bapake huhu. Kenyataannya, jaman sekarang sama dulu nggak ada beda. We should be priyatin everytime and everywhere *halah bahasanya* Contoh priyatin jaman sekarang, ya kurangi lah jalan-jalan yang nggak jelas, buang-buang uang buat hal nggak penting, pokoknya kurangi melakukan hal-hal yang banyak mudharatnya. Dan yang terpenting, jangan pernah menuntut hal-hal yang sekiranya bakal ngerepotin orang tua kita, jangan sampai orang tua kita pusing tujuh keliling gara-gara kita minta yang aneh-aneh. Kita masih dibiayain sekolah/kuliah aja udah Alhamdulillah pake banget :]


Kalo kata D'Massive, Syukuri apa yang ada..

Kalo kata Al Qur'an:


فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلا تَكْفُرُونِ
“Dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.” 
(Al-Baqarah: 152)
Read More