Sunday, March 22, 2015

Mengenal Air di Hari Air Sedunia

Hari ini kami berencana mengadakan outing untuk mengajak adik adik mengenal lebih dalam tentang ekosistem di sekitar Desa Cikonjen. Rute yang kami buat tidak terlalu jauh, hanya dari LPK Tepi Sawah sampai penggilingan yang berada di tengah persawahan. Kami membagi dua kelompok besar, yaitu kelompok di bawah kelas 5 dan kelompok kelas 5 ke atas. Untuk kelompok pertama, topik bahasan difokuskan pada pengenalan jenis jenis hewan. Sedangkan untuk kelompok kedua topik yang dibahas adalah air, karena kebetulan hari ini adalah Hari Air Sedunia atau World Water Day.

Saya, Kak Hendrik, Kak Tri, Kak Devira, dan Kak Intan bertugas mendampingi kelompok kedua. Kami memandu adik adik menuju mata air yang berada di belakang penggilingan padi. Jujur kami belum pernah ke sana, sehingga malah adik adik yang memandu kami menuju lokasi mata air haha. Saya sangat senang karena adik adik sangat antusias mengikuti outing kali ini.

Oh ya, sebagai penyemangat kami punya jargon untuk kegiatan kali ini,
Sahabat Tepi Sawah.....
Cerdas dan cinta lingkungan!
Kak Lani mengajari adik adik untuk menyerukan jargon ini dengan gerakan yang membuat mereka tambah semangat =)

Sesampainya di sumber mata air, kami prihatin melihat keadaan di sekitar lokasi tersebut. Sebelumnya di jalan kecil menuju mata air pun kami sempat melihat pemandangan yang sangat mengganggu keindahan area persawahan ini. Banyak sampah bertebaran, kebanyakan sampah plastik. Namun sebelum membahas masalah sampah tersebut, kami melanjutkan pembahasan terlebih dahulu.

Kami memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing mereka agar dapat menjelaskan apa yang sudah mereka ketahui tentang air. Dari mana air berasal, bagaimana air bisa sampai ke permukaan bumi, apa saja manfaat air bagi kehidupan makhluk hidup, bagaimana kondisi air yang ada di hadapan mereka. Beberapa dari mereka sudah mengetahui tentang siklus air. Namun di antara mereka belum ada yang aware dengan kondisi air yang selama ini mereka pakai setiap hari.

Kebanyakan warga di sini memang masih sangat bergantung pada mata air alami yang lokasinya rata rata di pertengahan sawah. Mereka menggunakannya untuk mandi, mencuci piring, mencuci pakaian, memasak, dan minum. Tentulah berbahaya jika tidak ada yang menjaga kebersihan air yang menjadi kebutuhan primer mereka sehari hari. Kami langsung membahas tentang sampah yang bertebaran di sekitar lokasi. Kami mengingatkan adik adik untuk tidak lupa membuang sampah pada tempatnya, karena sampah merupakan salah satu sumber pencemaran air. Untuk outing minggu berikutnya kami berencana untuk mengajak adik adik melakukan operasi semut dengan membawa plastic bag untuk mengumpulkan sampah.

Cuaca siang ini cukup panas dan menyengat, adik adik sempat meminta waktu istirahat di dalam penggilingan padi yang tidak jauh dari sumber air. Setelah beristirahat kami melanjutkan perjalanan pulang ke LPK Tepi Sawah. Kami akan melakukan percobaan untuk membuat penyaring air sederhana.

Bahan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini adalah botol air minum ukuran 1.5 liter, pasir, arang, batu kerikil, dan batu berukuran sedang. Kami membagi adik adik ke dalam dua kelompok. Pertama, masing masing kelompok ditugaskan untuk mencari bahan bahan yang diperlukan. Setelah terkumpul, mereka menyusun bahan bahan yang terkumpul ke dalam botol. Tidak lupa ada yang ditugaskan untuk mengambil air kotor/keruh yang akan disaring, mereka mengambil dari selokan dekat pematang sawah.

Alat penyaring sederhana sudah siap. Kedua kelompok langsung mencoba memasukkan air kotor ke dalam alat yang telah mereka buat. Alat penyaring dari kelompok pertama berhasil mengeluarkan hasil saringan air dari ujung bawah botol. Namun sayang kelompok kedua belum berhasil. Sepertinya mereka terlalu banyak menaruh bahan bahan ke dalam botol sehingga air tidak dapat meresap sampai bagian bawah botol. Mereka tidak menyerah, mereka membuat kembali alat penyaring air kedua. Alhasil, mereka berhasil membuat alat penyaring kedua, dan hasil saringan airnya pun lebih jernih dibandingkan dengan hasil saringan air kelompok pertama.

Secara keseluruhan, kedua kelompok berhasil membuat alat penyaring air sederhana, walaupun hasil saringan air masih kurang sempurna. Dari percobaan ini mereka belajar tentang bahan bahan penyaring tadi yang sebenarnya mirip dengan lapisan permukaan bumi. Barangkali dari mereka ada yang berniat untuk membuat alat penyaring air sendiri di rumah dengan harga murah meriah alias gratis dan alami.

Kami berharap dari kegiatan hari ini kepedulian adik adik terhadap kebersihan air semakin bertambah. Tuhan menciptakan sumber daya alam bukan hanya untuk digunakan oleh manusia, tetapi juga harus dijaga agar tetap bersih, asri, dan tentunya bermanfaat.


Ayo jaga alam kita ^^


*This post is also available on http://lpktepisawah.org/mengenal-air-di-hari-air-sedunia/
Read More