Hari ini kami berencana mengadakan outing untuk mengajak adik
adik mengenal lebih dalam tentang ekosistem di sekitar Desa Cikonjen. Rute yang
kami buat tidak terlalu jauh, hanya dari LPK Tepi Sawah sampai penggilingan yang berada di
tengah persawahan. Kami membagi dua kelompok besar, yaitu kelompok di bawah
kelas 5 dan kelompok kelas 5 ke atas. Untuk kelompok pertama, topik bahasan
difokuskan pada pengenalan jenis jenis hewan. Sedangkan untuk kelompok kedua
topik yang dibahas adalah air, karena kebetulan hari ini adalah Hari Air
Sedunia atau World Water Day.
Saya, Kak Hendrik, Kak Tri, Kak Devira, dan Kak Intan
bertugas mendampingi kelompok kedua. Kami memandu adik adik menuju mata air
yang berada di belakang penggilingan padi. Jujur kami belum pernah ke sana, sehingga
malah adik adik yang memandu kami menuju lokasi mata air haha. Saya sangat
senang karena adik adik sangat antusias mengikuti outing kali ini.
Oh ya, sebagai penyemangat kami punya jargon untuk kegiatan kali ini,
Sahabat Tepi Sawah.....
Cerdas dan cinta lingkungan!Kak Lani mengajari adik adik untuk menyerukan jargon ini dengan gerakan yang membuat mereka tambah semangat =)
Sesampainya di sumber mata air, kami prihatin melihat
keadaan di sekitar lokasi tersebut. Sebelumnya di jalan kecil menuju mata air
pun kami sempat melihat pemandangan yang sangat mengganggu keindahan area
persawahan ini. Banyak sampah bertebaran, kebanyakan sampah plastik. Namun
sebelum membahas masalah sampah tersebut, kami melanjutkan pembahasan terlebih dahulu.
Kami memberikan beberapa pertanyaan untuk memancing mereka
agar dapat menjelaskan apa yang sudah mereka ketahui tentang air. Dari mana air
berasal, bagaimana air bisa sampai ke permukaan bumi, apa saja manfaat air bagi
kehidupan makhluk hidup, bagaimana kondisi air yang ada di hadapan mereka.
Beberapa dari mereka sudah mengetahui tentang siklus air. Namun di antara
mereka belum ada yang aware dengan kondisi air yang selama ini mereka pakai
setiap hari.
Kebanyakan warga di sini memang masih sangat bergantung pada
mata air alami yang lokasinya rata rata di pertengahan sawah. Mereka
menggunakannya untuk mandi, mencuci piring, mencuci pakaian, memasak, dan
minum. Tentulah berbahaya jika tidak ada yang menjaga kebersihan air yang menjadi
kebutuhan primer mereka sehari hari. Kami langsung membahas tentang sampah yang
bertebaran di sekitar lokasi. Kami mengingatkan adik adik
untuk tidak lupa membuang sampah pada tempatnya, karena sampah merupakan salah
satu sumber pencemaran air. Untuk outing minggu berikutnya kami berencana untuk
mengajak adik adik melakukan operasi semut dengan membawa plastic bag untuk
mengumpulkan sampah.
Cuaca siang ini cukup panas dan menyengat, adik adik sempat
meminta waktu istirahat di dalam penggilingan padi yang tidak jauh dari sumber
air. Setelah beristirahat kami melanjutkan perjalanan pulang ke LPK Tepi Sawah.
Kami akan melakukan percobaan untuk membuat penyaring air sederhana.
Bahan bahan yang diperlukan dalam percobaan ini adalah botol
air minum ukuran 1.5 liter, pasir, arang, batu kerikil, dan batu berukuran
sedang. Kami membagi adik adik ke dalam dua kelompok. Pertama, masing masing
kelompok ditugaskan untuk mencari bahan bahan yang diperlukan. Setelah
terkumpul, mereka menyusun bahan bahan yang terkumpul ke dalam botol. Tidak
lupa ada yang ditugaskan untuk mengambil air kotor/keruh yang akan disaring,
mereka mengambil dari selokan dekat pematang sawah.
Alat penyaring sederhana sudah siap. Kedua kelompok langsung
mencoba memasukkan air kotor ke dalam alat yang telah mereka buat. Alat
penyaring dari kelompok pertama berhasil mengeluarkan hasil saringan air dari
ujung bawah botol. Namun sayang kelompok kedua belum berhasil. Sepertinya
mereka terlalu banyak menaruh bahan bahan ke dalam botol sehingga air tidak
dapat meresap sampai bagian bawah botol. Mereka tidak menyerah, mereka membuat
kembali alat penyaring air kedua. Alhasil, mereka berhasil membuat alat
penyaring kedua, dan hasil saringan airnya pun lebih jernih dibandingkan dengan
hasil saringan air kelompok pertama.
Secara keseluruhan, kedua kelompok berhasil membuat alat
penyaring air sederhana, walaupun hasil saringan air masih kurang sempurna.
Dari percobaan ini mereka belajar tentang bahan bahan penyaring tadi yang
sebenarnya mirip dengan lapisan permukaan bumi. Barangkali dari mereka ada yang
berniat untuk membuat alat penyaring air sendiri di rumah dengan harga murah
meriah alias gratis dan alami.
Kami berharap dari kegiatan hari ini kepedulian adik adik
terhadap kebersihan air semakin bertambah. Tuhan menciptakan sumber daya alam
bukan hanya untuk digunakan oleh manusia, tetapi juga harus dijaga agar tetap
bersih, asri, dan tentunya bermanfaat.
Ayo jaga alam kita ^^
*This post is also available on http://lpktepisawah.org/mengenal-air-di-hari-air-sedunia/
*This post is also available on http://lpktepisawah.org/mengenal-air-di-hari-air-sedunia/
0 comments:
Post a Comment